Mesin waktu 1

Desember yang berbeda dari biasa,
saat dingin menghantam pori-pori dengan ekstrim
saat rindu lebih beku,
saat kau kembali dengan sebuah hati.

Aku berharap bisa kembali memutar waktu.
tanpa ada andai yang menghantui,
yang aku harap hanya bisa kembali saat pertama kali bertemu,
mengatakan sukaku dan mengisi kekosongna saat aku tidak disampingmu

Rindumu

Disaat seperti ini seringkali aku mengingatmu,
Wajahmu,senyummu,bicaramu dan dirimu.
Bulan yang memerah indah dilangit,apa kau melihatnya?
dan semilir dingin angin tengah malam yang membiusku

Kadang aku masih berharap tentang kita
walau dengan segala perbedaan yang sangat jauh diantara kita
mengucap Satu kata dari setengah rindu yang akan kusampaikan
sedang setengah lagi aku simpan dalam selimut agar aku tidak kesepian.

Lagi-lagi aku hanya bisa berbicara dengan hatiku
Di gelap malam dan semilir angin yang membawa rindu
dan dirimu
tetap menjadi satu dari harap do'aku.



Cairo 21 juni 2013

#Dirimu

BULAN

Lima belas dalam hitungan kalender bulan,Rajab dalam kalender Islam,
Bulan benderang diangkasa,bulat,indah.
Dan seperti biasa aku menatapnya dengan takjub tiada tara,tasbihku pada Tuhan tak lekang dari mulut dan bisikan hati ini.
Dan tentu berdo'a untukmu yang ada diujung sana.
Jika kamu melihatnya juga entah dengan bagaimana keadaannya semoga kau pun tersenyum bahagia,
karena namamu pun secerah purnama,indah disertai merdeka.
Aku yang jauh berdo'a kau semakin baik dalam segala hal,
karena aku tahu bahwa ada yang tidak aku tahu darimu disana,
itu hanya sekedar do'aku yang sederhana.
Dibawah purnama yang indah do'a dan rinduku berirama.

Pelan-pelan

Sedikit demi sedikit,tapi pasti ketika aku mulai menikmati jalanku sendiri,
Tahun ini berbeda,lebih pasrah dari sebelumnya,lebih keras dari yang sudah-sudah,tapi juga lebih sakit dari semua yang ada,ada jeda yang harus ditutup,
ada spasi yang harus dihapus,
entah dengan titik,koma,atau tanya.
Memang terasa ada yang hilang dalam denting yang gemerincing,
merdunya sudah tidak seperti nyanyian burung-burung senja,
tapi sedikit-demi sedikit,aku harus berjalan dan menerimanya,
Memang tak ada lagi cerita,diantara jarak,waktu dan putaran horison,karena detik ini pun rasanya berbeda,
aku sedang memikirkan dalam do'a,
dan kamu aku tidak tahu sedang apa.

Setahap-demi setahap,dimulai dengan mencintai yang aku lakukan,
diantara tiang-tiang tua itu,diantara gemuruh semangat para pemburu rindu,
dudukku dalam emosi dan curahan cintaku,
aku terpaku,tiba-tiba sadar sesuatu telah hilang,dunia lain yang dulu membayang.
memang kadang aku rindu bicaramu,
saat menengadah langit dan awan berarak dalam barisannya.
kadang aku berharap bisa selalu disisimu,
tapi waktu selalu tak bisa memberi alasan untuk kita bertemu.
tersenyum tanpa alasan dengan cerita ini,bersedih dengan harapan esok hari,
bagaimanapun juga akhirnya,tidak ada yang harus disalahkan akan hasil akhirnya.

kadang rindu itu beku,tapi kadang meleleh dimakan waktu,
"Tidak perlu yang sempurna,tapi harus yang baik dalam semuanya"
kataku,harapku,dalam penghujung waktu.



#pelan-pelan,sedikit demi sedikit mengikuti arus waktu....

SIMPLE

Simple
deskipsi yang mudah dalam banyak hal...
lahirmu tanpa busana...
kecilmu belajar tata krama
dewasamu memberi tanpa harap diterima
tuamu berharap lebih banyak amalnya
matimu inginkan surga jangan neraka

deskripsi dalam belajar...
pertama kamu mengeja..
lalu belajar merangkai kata...
setelahnya kau hitung angka...
kemudian siap menyongsong dunia..